Dalam teknologi beton, Silica Fume (SF) digunakan sebagai pengganti
sebagian dari semen atau bahan tambahan pada saat sifat-sifat khusus
beton dibutuhkan, seperti penempatan mudah, kekuatan tinggi,
permeabilitas rendah, durabilitas tinggi, dan lain sebagainya. Silica
fume merupakan hasil sampingan dari produk logam silikon atau alloy
ferosilikon. Menurut standar ”Spesification for Silica Fume faor Use in
Hydraulic Cement Concrete and Mortal” (ASTM.C.1240,1995: 637-642),
silica fume adalah material pozzolan yang halus, dimana komposisi silika
lebih banyak dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon
atau alloy besi silikon (dikenal sebagai gabungan antara micro silica
dengan silica fume).
Dalam teknologi beton, Silica Fume (SF) digunakan sebagai pengganti
sebagian dari semen atau bahan tambahan pada saat sifat-sifat khusus
beton dibutuhkan, seperti penempatan mudah, kekuatan tinggi,
permeabilitas rendah, durabilitas tinggi, dan lain sebagainya. Silica
fume merupakan hasil sampingan dari produk logam silikon atau alloy
ferosilikon. Menurut standar ”Spesification for Silica Fume faor Use in
Hydraulic Cement Concrete and Mortal” (ASTM.C.1240,1995: 637-642),
silica fume adalah material pozzolan yang halus, dimana komposisi silika
lebih banyak dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon
atau alloy besi silikon (dikenal sebagai gabungan antara micro silica
dengan silica fume).
Dalam teknologi beton, Silica Fume (SF) digunakan sebagai pengganti
sebagian dari semen atau bahan tambahan pada saat sifat-sifat khusus
beton dibutuhkan, seperti penempatan mudah, kekuatan tinggi,
permeabilitas rendah, durabilitas tinggi, dan lain sebagainya. Silica
fume merupakan hasil sampingan dari produk logam silikon atau alloy
ferosilikon. Menurut standar ”Spesification for Silica Fume faor Use in
Hydraulic Cement Concrete and Mortal” (ASTM.C.1240,1995: 637-642),
silica fume adalah material pozzolan yang halus, dimana komposisi silika
lebih banyak dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon
atau alloy besi silikon (dikenal sebagai gabungan antara micro silica
dengan silica fume).
Dalam teknologi beton, Silica Fume (SF) digunakan sebagai pengganti
sebagian dari semen atau bahan tambahan pada saat sifat-sifat khusus
beton dibutuhkan, seperti penempatan mudah, kekuatan tinggi,
permeabilitas rendah, durabilitas tinggi, dan lain sebagainya. Silica
fume merupakan hasil sampingan dari produk logam silikon atau alloy
ferosilikon. Menurut standar ”Spesification for Silica Fume faor Use in
Hydraulic Cement Concrete and Mortal” (ASTM.C.1240,1995: 637-642),
silica fume adalah material pozzolan yang halus, dimana komposisi silika
lebih banyak dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon
atau alloy besi silikon (dikenal sebagai gabungan antara micro silica
dengan silica fume).
Dalam teknologi beton, Silica Fume (SF) digunakan sebagai pengganti
sebagian dari semen atau bahan tambahan pada saat sifat-sifat khusus
beton dibutuhkan, seperti penempatan mudah, kekuatan tinggi,
permeabilitas rendah, durabilitas tinggi, dan lain sebagainya. Silica
fume merupakan hasil sampingan dari produk logam silikon atau alloy
ferosilikon. Menurut standar ”Spesification for Silica Fume faor Use in
Hydraulic Cement Concrete and Mortal” (ASTM.C.1240,1995: 637-642),
silica fume adalah material pozzolan yang halus, dimana komposisi silika
lebih banyak dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon
atau alloy besi silikon (dikenal sebagai gabungan antara micro silica
dengan silica fume).
Diameter rata-rata silica fume adalah sekitar 0,1 micron meter, yaitu
100 kali lebih kecil daripada partikel semen. Hasil pengujian
porosimeter yang menggunakan metode penyerapan merkuri, diperoleh
distribusi ukuran median adlah 8,53 micron meter, jari-jari pori
rata-rata sebesar 0,13 micron meter, dan luas permukaan spesifik yang
sangat tinggi 216,0 m2/g. Kadungan silika (SiO2) sangat tinggi 93,09
persen, ketentuan ASTM C 1240-93 mensyaratkan minimal sebesar 85 persen
(Ilham, 2006: 29).
Keuntungan-keuntungan penggunaan silica fume dan superplatisticizer pada
campuran beton menurut beberapa hasil penelitian terdahulu antara lain
seperti kekuatan tekan hancurnya lebih tinggi, kekuatan tarik lebih
tinggi, rangkaknya lebih kecil, regangan yang terjadi kecil, susutnya
kecil, modulus elastisitasnya tinggi, ketahanan terhadap serangan
klorida tinggi, ketahanan terhadap keausan tinggi dan permeabilitas
lebih kecil (220). Dalam hal ketahanan terhadap serangan klorida tinggi,
menurut Sorensen (Rachee dan Kumar, 1989), mengatakan bahwa dengan
berkurangnya permeabilitas beton, berarti juga akan berkurangnya
penetrasi serangan kimia.
Kendala-kendala yang ada dalam penggunaan silica fume antara lain
seperti, handling/pelaksanaan, bahaya kesehatan kerja, air entrainment,
plastic shringkage, dan quality control. SF merupakan bahan sangat
lembut dan mudah sekali terbang kena angin, maka perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan loading, penangkutan, peyimpanan dan pencampuran.
Sehubungan dengan kesehatan kerja, karena SF sangat halus, kemungkinan
penghisap SF oleh pekerja akan terjadi, oleh karena itu pekerja harus
dilengkapi dengan lat pelindung pernafasan.
Percobaan dilaboratorium dan lapangan menunjukkan bahwa penggunaan SF
bertendensi terjadi plastic shrinkage cracks (Aicitin &
Pinsonneuault, 1981), oleh sebab itu perlu diadakan pencegahan dengan
menutup permukaan beton yang dalam proses pengerasan, untuk mencegah
penguapan akibat angin dan suhu. Dalam masalah kontrol kualitas,
dianggap sangat penting, agar membatasi variasi dari kehalusan produksi
SF. Kehalusan dari kadar Silicondioxid (SiO2) harus dikontrol setiap
hari, tergantung pada kontrol pabrik dan sistem penangkapan abu yang
digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar