Dunia lalu-lintas semakin kesini semakin
kompleks saja,sehingga tak jarang memunculkan masalah baru dari berbagai
sudut pandang. Maka dalam merencanakan sistem lalu lintas perlu untuk
dikaji dampak-dampaknya yang mungkin akan terjadi di kemudian hari.
Misalnya suatu ruas jalan pada saat sekarang terbilang lancar(tidak
macet), akan tetapi tempat ini termasuk ramai,pertumbuhan ekonomi cepat,
jumlah penduduk tinggi, lebar jalan masih kecil, dan ruang bahu jalan
tidak jelas disebabkan hal tertentu. Dari sini diperlukan analisis
jangka panjang,bagaimanakah dampak lalu lintas dimasa yang akan datang
?bisa saja setelah diestimasi, 10 tahun yang akan datang lalu lintas
yang melewati jalan ini sudah jenuh alias macet, sehingga diperlukan
pelebaran jalan, penertiban jalan atau apalah. Nah disini diperlukan
adanya rekayasa lalulintas yang merencanakan agar bagaimana caranya
suatu jalan bisa terus mengakomodir kendaraan yang lewat dengan aman dan
nyaman.
Salah satu langkah awal dari rekayasa lalu lintas adalah menghitung volume kendaraan,kapasitas ruang jalan dan kejenuhan jalan.
Dikenal beberapa istilah mengenai volume kendaraan :
- PHV : Peak Hour Volume yaitu volume jam puncak yang tersusun dari volume 15 menitan tersibuk berurutan selama 1 jam.
- PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari ,PHV dibagi dg 4x volume maks pada volume 15 menitan di PHV
- LHR : Lalu lintas harian rata-rata selama 24 jam
- AADT : Annual average daily traffic yaitu LHR yang pengukurannya minimal 365 hari( 1 tahun)
- ADT : Average daily traffic . Yaitu LHR yang pengukurannya kurang dari satu tahun
Metode pengumpulan data (yang sering dilakukan ):
- Pengamatan dilakukan dengan interval waktu 15 menit
- Pengamatan dilakukan 2 arah
- jenis kendaraan dikelompokan semakin rinci (LV=light vehicle, HV=heavy vehicle, MC=motorcycle, UM=unmotorizhed)
- Lama pengamatan : 2 jam (minimal), 16 jam, 24 jam, 48 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar